Tampang

Gangguan Mental Meningkat Drastis, Penanganan Masih Setengah Hati?

12 Mei 2025 22:27 wib. 32
0 0
lonjakan gangguan mental pasca pandemi dan minimnya layanan kesehatan jiwa
Sumber foto: Google

Pandemi menyisakan trauma yang dalam. Banyak orang kehilangan pekerjaan, anggota keluarga, hingga kepercayaan diri. Belum lagi tekanan ekonomi, relasi sosial yang renggang, serta maraknya informasi negatif di media sosial memperburuk kondisi psikis masyarakat.

Gangguan mental pun tak mengenal usia. Anak-anak, remaja, hingga lansia kini menghadapi tantangan yang berbeda namun sama beratnya.

“Mental breakdown itu nyata. Tapi karena tidak berdarah dan tidak terlihat, orang menganggapnya bukan penyakit,” tambah dr. Sita.

Stigma dan Miskonsepsi Masih Tinggi

Bukan hanya kurangnya layanan, persoalan utama lainnya adalah stigma sosial. Banyak masyarakat masih menganggap gangguan mental sebagai “kurang iman” atau “masalah pribadi”, sehingga menutup diri dari bantuan profesional.

Tak sedikit pasien yang enggan datang ke psikolog karena takut dicap “gila” atau “lemah mental”.

“Kita butuh edukasi yang masif agar masyarakat paham bahwa merawat mental itu sama pentingnya dengan merawat fisik,” ujar dr. Sita.

Rekomendasi: Integrasi Layanan dan Edukasi Publik

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

IHSG sepekan anjlok
0 Suka, 0 Komentar, 16 Nov 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?