Efek dari makanan olahan juga terlihat pada kesehatan mental. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara diet kaya makanan olahan dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan. Konsumsi makanan yang tinggi lemak trans, gula, dan garam dapat mempengaruhi keseimbangan kimiawi di otak dan mengarah pada masalah kesehatan mental. Nutrisi yang buruk dari makanan yang tinggi olahan mungkin juga mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi penting, yang diperlukan untuk fungsi otak yang optimal.
Makanan olahan juga dapat berdampak pada kesehatan pencernaan. Banyak makanan ini mengandung serat yang sangat rendah, yang penting untuk menjaga kesehatan usus. Kurangnya serat dalam diet dapat menyebabkan masalah seperti sembelit, penyakit divertikular, dan bahkan kanker usus besar. Selain itu, beberapa zat tambahan yang digunakan dalam proses pengolahan dapat memicu reaksi alergi atau sensitivitas pada beberapa individu, yang dapat menjadi isu kesehatan yang serius.
Konsumsi makanan olahan juga berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Banyak berada di dalam kategori makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya makanan olahan dapat mengakibatkan peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit jantung.