Tampang

Dampak Fatal Penumpukan Sampah Plastik Terhadap Bumi

27 Jun 2024 19:34 wib. 38
0 0
Sampah Plastik
Sumber foto: cnbcindonesia.com

Sampah plastik telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi bumi kita. Penumpukan sampah plastik yang terus meningkat telah memberikan dampak fatal bagi lingkungan dan kehidupan di bumi. Sampah plastik ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menyebabkan kerusakan ekosistem secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana penumpukan sampah plastik dapat menjadi sampah berbahaya yang mengancam keberlangsungan bumi.

Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang paling sulit untuk terurai secara alami. Ini menyebabkan penumpukan sampah plastik yang terus bertambah setiap hari. Ketika sampah plastik mencapai lautan, ia dapat merusak ekosistem laut dan mengancam kehidupan ikan, burung, dan hewan lainnya. Selain itu, ketika sampah plastik terurai, ia melepaskan zat kimia beracun yang dapat mencemari air dan tanah.

Dampak fatal lain dari penumpukan sampah plastik adalah terjadinya kerusakan ekosistem daratan. Sampah plastik yang berserakan di daratan dapat menyebabkan blokade saluran air, banjir, serta meracuni tanah di sekitarnya. Selain itu, penumpukan sampah plastik juga meningkatkan risiko kebakaran hutan, karena plastik adalah bahan yang mudah terbakar.

Tidak hanya itu, sampah berbahaya yang berasal dari plastik juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Ketika sampah plastik terurai, partikel-partikel mikroplastik tersebar ke udara dan masuk ke dalam sistem pernapasan manusia. Ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, alergi, serta risiko terkena penyakit serius seperti kanker.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Cantik Dan Menawan Dengan Hijab
0 Suka, 0 Komentar, 6 Des 2018
Penduduk Miskin RI Mencapai 26,58 Juta
0 Suka, 0 Komentar, 5 Jun 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%