Tampang

Benarkah Cokelat Menyebabkan Jerawat?

6 Okt 2024 21:55 wib. 180
0 0
Benarkah Cokelat Menyebabkan Jerawat?
Sumber foto: Google

“Jerawat merupakan sindrom metabolisme kulit. Banyak kaitan antara jerawat dan penyakit-penyakit Barat lainnya, seperti diabetes dan obesitas,” tutur Bodo Melnik, profestor dermatologi dan pengajar senior di Universitas Osnabruck, Jerman.

Dalam sebuah makalah pada 2015 lalu, dia mengatakan bahwa karbohidrat olahan (yang biasanya tinggi GI), susu, serta lemak jenuh dan lemak trans dapat memicu jerawat.

Menurutnya, itu terjadi karena pola makan tinggi GI memicu “respons berbahaya” terhadap folikel (tempat tumbuh rambut pada kulit), yang pada akhirnya meningkatkan produksi minyak.

Cokelat tidak mengandung banyak lemak jenuh, tapi bisa memiliki banyak gula.

Seberapa besar pengaruhnya tidak hanya bergantung pada pola makan secara keseluruhan, tapi juga tipe cokelat yang disantap. Kian gelap cokelat, semakin rendah kadar gulanya.

Di sisi lain, ada pula kemungkinan manfaat memakan cokelat hitam terhadap kesehatan kulit. Beberapa studi mengindikasikan cokelat hitam mengurangi stres oksidatif di dalam kulit, yang dapat berkontribusi pada inflamasi.

Stres oksidatif sendiri merupakan kondisi ketika radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh tidak seimbang.

Meski demikian, efek pengurangan stres oksidatif ini lebih berpengaruh untuk mengurangi tanda-tanda penuaan ketimbang mengurangi risiko jerawat.

“Memakan cokelat hitam membawa sejumlah manfaat bagi kulit karena mengandung flavonoid,” kata Laftah.

Menurut Laftah, beberapa jenis flavonoid “merupakan antioksidan yang kuat, yang memegang peran krusial dalam melepaskan radikal bebas dalam kulit, yang dapat memicu penuaan kulit.”

Yang terpenting, pola makan tertentu, seperti yang tinggi kalori dan rendah nutrisi, memang mungkin dapat berpengaruh pada inflamasi ringan dalam tubuh. Namun, inflamasi itu dapat berubah menjadi jerawat jika seseorang secara genetik memang rentan terhadap jerawat, kata Du-Harpur.

Secara umum, makanan yang baik untuk kesehatan, seperti buah, sayuran, dan makanan kaya anti-oksidan lainnya, tentu baik untuk kulit.

“Tubuh bekerja secara terkoordinasi, jadi segala sesuatu yang baik untuk hati dan otak, tentu baik pula untuk kulit,” katanya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.