Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi serius seperti preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi dalam kehamilan yang dapat berkembang menjadi kejang (eklamsia) atau gangguan pada organ tubuh lainnya. Selain itu, dr. Indra juga menyebutkan bahwa remaja yang hamil lebih berisiko melahirkan bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Dalam beberapa kasus, risiko kematian janin juga meningkat secara signifikan, lantaran kondisi fisik remaja yang belum matang secara biologis untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan.
Dampak Jangka Panjang pada Fisik dan Mental
Dampak kehamilan dini tidak hanya dirasakan selama masa kehamilan, tetapi juga bisa berpengaruh jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental remaja. “Remaja hamil cenderung mengalami kekurangan gizi, infeksi organ kandungan, serta komplikasi lainnya,” ungkap dr. Indra.