Dr. Yassin menjelaskan beberapa risiko medis yang umum terjadi pada kehamilan remaja, antara lain:
- Eklampsia: Kondisi preeklampsia yang disertai kejang.
- Infeksi sistemik: Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Perdarahan saat persalinan: Kehilangan darah berlebihan yang dapat mengancam jiwa.
- Endometritis puerperalis: Infeksi rahim setelah melahirkan.
Selain itu, kehamilan di usia remaja seringkali tidak direncanakan, sehingga berisiko berakhir pada aborsi tidak aman yang juga dapat mengancam jiwa ibu.
Dampak Jangka Panjang: Lingkaran Kemiskinan dan Keterbatasan
Kehamilan remaja tidak hanya menimbulkan risiko langsung pada ibu dan bayi, tetapi juga berdampak jangka panjang yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial. "Bayi yang dilahirkan oleh ibu remaja lebih rentan mengalami berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, dan komplikasi neonatal lainnya," kata dr. Yassin.