Tampang

Bagaimana Cara Mengatasi Perfectionism?

30 Mei 2025 21:02 wib. 92
0 0
Bagaimana cara mengatasi perfectionism?
Sumber foto: Canva

Perfectionism atau sifat menginginkan kesempurnaan sering kali menjadi penghalang bagi banyak orang dalam mencapai tujuan dan meraih kebahagiaan. Meskipun ingin melakukan yang terbaik adalah hal yang positif, namun ketika ambisi ini diubah menjadi tuntutan yang tidak realistis, maka dampaknya bisa sangat merugikan. Banyak orang yang berjuang dengan perasaan cemas, tidak puas, dan frustrasi sebagai akibat dari sikap perfectionism yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara mengatasi perfectionism dan hidup dengan lebih seimbang.

Salah satu langkah awal yang bisa diambil untuk mengatasi perfectionism adalah dengan menyadari adanya pola pikir yang merusak. Kerap kali, seorang perfectionist memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap diri sendiri dan tidak bisa menerima kegagalan atau ketidaksempurnaan. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk berlatih self-awareness atau kesadaran diri. Catat pikiran negatif yang muncul ketika Anda menghadapi kesulitan atau ketika hasil kerja Anda tidak sesuai harapan. Ini akan membantu Anda mengenali pola berpikir tersebut dan mengambil langkah untuk mengubahnya.

Setelah menyadari pola pikir yang merugikan, langkah selanjutnya dalam mengatasi perfectionism adalah dengan menetapkan tujuan yang realistis. Terkadang, kita terlalu terjebak dalam keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang sempurna sehingga kita melupakan kenyataan bahwa kesalahan dan ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari proses belajar. Dengan merumuskan tujuan yang lebih terjangkau, Anda bisa mengurangi tekanan yang Anda rasakan. Misalnya, jika Anda bekerja pada proyek besar, alih-alih menargetkan hasil yang sempurna, cobalah fokus pada kemajuan yang Anda buat setiap hari.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?