Cara lain untuk membedakan lapar dan lapar emosional adalah dengan memperhatikan jenis makanan yang Anda inginkan. Saat lapar fisiologis menyerang, Anda cenderung mencari makanan bergizi yang bisa memberikan energi dan kepuasan. Ini bisa berupa sayuran, buah-buahan, atau sumber protein. Namun, jika Anda mengalami lapar emosional, Anda mungkin cenderung ingin makanan yang kurang sehat, seperti makanan olahan, makanan manis, atau camilan, yang sering kali lebih mudah dijangkau dan memuaskan keinginan instan.
Sebagian orang juga menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi. Misalnya, ketika merasa sedih atau cemas, beberapa orang mungkin merasa terpaksa untuk mencari makanan sebagai pelarian. Dalam kondisi ini, sangat penting untuk menyadari bahwa kebutuhan emosional Anda bukanlah sinyal untuk makan. Menghadapi dan mengelola emosi secara langsung dapat menjadi solusi yang lebih sehat.
Satu lagi cara untuk membedakan lapar dari lapar emosional adalah dengan menerapkan teknik ‘mindful eating’ atau makan dengan kesadaran. Cobalah untuk berhenti sejenak sebelum mengambil makanan. Tanyakan kepada diri sendiri, “Apakah saya benar-benar lapar?” atau “Apakah saya makan karena saya merasa cemas atau stres?” Dengan mempertanyakan motivasi di balik keinginan Anda untuk makan, Anda dapat lebih memahami apakah dorongan tersebut berasal dari kebutuhan fisik atau emosi.