Tampang

Zulhas Mengeluh Anggaran Kemendag 2025 Turun, Lebih Kecil dari Bupati

16 Jun 2024 15:56 wib. 39
0 0
Zulhas Mengeluh Anggaran Kemendag 2025 Turun: Lebih Kecil dari Bupati
Sumber foto: google

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, menyampaikan keluhan terkait terus turunnya anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) dari tahun ke tahun, termasuk pada tahun 2025. Pagu indikatif Kemendag untuk tahun 2025 telah ditetapkan sebesar Rp1,65 triliun, namun Zulhas menyebutkan pengurangan dana yang diberikan kepada kementeriannya mencapai Rp308 miliar atau sekitar 15,67 persen dari tahun sebelumnya.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Zulhas menyampaikan keluhannya terkait penurunan anggaran tersebut. Ia menyebutkan bahwa anggaran Kemendag terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dimulai dari Rp3 triliun ke Rp2,4 triliun, kemudian turun lagi menjadi Rp2,1 triliun, dilanjutkan dengan penurunan menjadi Rp1,9 triliun, dan pada tahun 2025 mencapai Rp1,6 triliun. Hal ini membuat Zulhas merasa bahwa kementeriannya kini hanya bisa mengandalkan anggaran rutin tanpa adanya kemungkinan untuk melakukan pengembangan atau inovasi.

Keluhan Zulhas ini mencerminkan permasalahan yang dihadapi tidak hanya oleh Kemendag, namun juga oleh instansi lain di lingkungan pemerintahan. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, juga menyampaikan keluhan serupa terkait anggaran yang dipangkas pada tahun 2025 yang ternyata lebih rendah dibandingkan dengan anggaran camat di DKI Jakarta.

Zulhas pun mengungkapkan bahwa anggaran Kemendag tidak lebih tinggi dari anggaran yang diterima oleh seorang bupati. Ia menyoroti penggunaan anggaran untuk tahun depan, di mana terdapat sekitar 11 prioritas anggaran Kemendag di 2025, salah satunya adalah pengembangan e-commerce yang hanya mendapatkan alokasi dana sebesar Rp2,59 miliar. Zulhas menilai bahwa jumlah ini bahkan lebih kecil daripada anggaran yang dialokasikan untuk bupati, yakni sebesar Rp2 miliar. Hal ini membuatnya merasa bahwa anggaran yang diterima Kemendag saat ini terlalu minim untuk dapat melakukan pengembangan sektor perdagangan.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%