Kurang tidur telah menjadi masalah serius di era modern ini, dan dampaknya tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, khususnya mood. Ketika seseorang kurang tidur, berbagai fungsi tubuh terganggu, termasuk kemampuan untuk mengatur emosi. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kurang tidur bisa memengaruhi mood seseorang.
Pada dasarnya, tidur memainkan peran penting dalam pemulihan dan pengaturan psikologis. Selama tidur, otak melakukan proses pemrosesan informasi yang relevan, serta memperkuat ingatan dan mempersiapkan tubuh untuk menghadapi tantangan keesokan harinya. Namun, jika tidur terganggu atau tidak cukup, otak tidak dapat berfungsi secara optimal. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam mood.
Salah satu efek langsung dari kurang tidur adalah peningkatan tingkat stres. Ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuhnya memproduksi lebih banyak hormon stres seperti kortisol. Peningkatan kadar kortisol ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan marah. Tanpa mengandalkan mekanisme regulasi yang sehat yang biasanya diatur oleh tidur yang cukup, seseorang mungkin lebih mudah tersulut emosi dan mengalami perubahan mood yang drastis.