Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan masalah kognitif. Gejala ini termasuk kebingungan, kesulitan dalam berkonsentrasi, dan memori yang menurun. Vitamin B12 berperan penting dalam menjaga kesehatan otak, dan jika kadar vitamin ini rendah, fungsi otak dapat terpengaruh. Hal ini terutama berisiko bagi lansia, yang mungkin lebih rentan terhadap penurunan kognitif.
Perubahan suasana hati juga bisa menjadi tanda tubuh kurang vitamin B12. Beberapa orang yang mengalami kekurangan vitamin ini melaporkan merasa depresi, cemas, atau mudah marah. Hal ini bisa disebabkan oleh dampak vitamin B12 terhadap produksi neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati, seperti serotonin dan dopamin. Jika Anda merasakan perubahan mood yang tidak biasa, ini bisa jadi indikator kekurangan vitamin B12 yang perlu diperhatikan.
Adapun gejala fisik lainnya yaitu lidah yang meradang dan mulut yang mengalami sariawan. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan peradangan pada lidah serta kondisi yang dikenal sebagai glossitis. Lidah mungkin tampak merah, bengkak, dan terasa nyeri. Selain itu, sariawan juga bisa muncul di mulut, sehingga membuat kegiatan makan dan berbicara menjadi tidak nyaman.
Dalam kasus yang lebih parah, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Tanda-tanda anemia ini termasuk kulit yang pucat, denyut jantung yang cepat, dan pusing. Anemia megaloblastik terjadi ketika sel darah merah yang dihasilkan oleh sumsum tulang tidak berkembang dengan baik, dan hal ini dapat menyebabkan masalah serius jika tidak diobati.