Tampang

Apa Itu Keracunan Kafein dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

16 Mar 2024 06:24 wib. 553
0 0
Apa Itu Keracunan Kafein dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Sumber foto: Google

Keracunan kafein menciptakan berbagai efek yang sangat merusak pada tubuh.

Nima Majlesi, direktur toksikologi medis di Rumah Sakit Universitas Staten Island, mengatakan efek stimulan kafein mengganggu ritme jantung normal Anda, menyebabkan detak jantung tidak normal dan kemungkinan serangan jantung. Selain itu, Palinski-Wade mengatakan orang yang overdosis kafein mungkin mengalami masalah pencernaan seperti muntah dan diare.

Karena kopi meningkatkan buang air kecil, Majlesi mengatakan orang yang terlalu banyak mengonsumsi kafein berisiko mengeluarkan mineral penting, terutama potasium . Kadar kalium yang rendah, atau hipokalemia , dapat merusak otot hingga kemungkinan kelumpuhan, menyebabkan kesulitan bernapas akibat melemahnya otot pernapasan, dan menghalangi ginjal melakukan tugasnya.

Sejumlah gejala keracunan kafein juga bersifat neurologis. Kasus-kasus yang terdokumentasi telah melaporkan kecemasan, halusinasi, migrain, pembengkakan otak dan kejang.

Meskipun sangat jarang terjadi, keracunan kafein bisa berakibat fatal. Sebagian besar kematian akibat kafein disebabkan oleh penggunaan beberapa pil kafein dosis tinggi . Pil kafein tidak diatur oleh FDA, sehingga dosisnya bervariasi antar merek.

Palinski-Wade mengatakan sebagian besar pil kafein mengandung sekitar 300 miligram, jadi meminum pil kedua sudah melebihi asupan kafein yang disarankan yaitu 400 miligram. “Seperti suplemen lainnya, pil kafein harus digunakan dengan hati-hati,” tambahnya. “Saya bahkan akan mendiskusikannya dengan penyedia layanan kesehatan Anda karena pil diserap dalam tubuh lebih cepat, dan jumlahnya mungkin membuat Anda berisiko mengalami lebih banyak efek samping.”

Apa yang harus dilakukan jika Anda mencurigai adanya overdosis kafein

Jika Anda mengalami lebih dari beberapa kegelisahan dan mencurigai adanya keracunan kafein, segera pergi ke ruang gawat darurat, kata Majlesi. Ia menjelaskan, dokter bisa menggunakan hemodialisis untuk menyaring kafein dari darah. Jika seseorang mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dalam waktu satu hingga dua jam, Majlesi menambahkan bahwa dokter mungkin juga akan mengeluarkan arang aktif , yang mengikat kafein dan mencegahnya diserap di usus.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.