7. Perubahan Warna dan Tekstur Kulit
Perubahan pada kulit juga bisa menjadi peringatan bahwa kadar gula darah sedang meningkat. American Diabetes Association menyebutkan bahwa penderita diabetes sering mengalami penggelapan dan penebalan kulit di area seperti leher, ketiak, tangan, dan wajah. Munculnya kutil atau bercak gelap juga bisa menjadi tanda resistensi insulin.
8. Infeksi Jamur yang Sering Kambuh
Kondisi gula darah tinggi membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Area genital menjadi tempat paling umum terjadinya infeksi ini. Pada perempuan, gejalanya bisa berupa gatal hebat, nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual, serta keputihan yang pekat dan tidak normal. Menurut CDC, glukosa yang berlebih dalam saluran kemih menjadi ‘makanan’ bagi jamur tersebut, sehingga memicu infeksi yang sulit disembuhkan.
9. Masalah pada Gusi dan Mulut
Penyakit gusi adalah salah satu komplikasi yang sering menyertai kadar gula darah tinggi. Saat kadar glukosa dalam air liur meningkat, mulut menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri penyebab plak. Jika tidak diatasi, plak bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi gusi serius yang bisa membuat gigi tanggal, munculnya bisul, bahkan pembusukan jaringan. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini juga membuat pengendalian diabetes menjadi lebih sulit karena tubuh terus-menerus mengalami stres akibat infeksi