4. Pengidap Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Kafein dapat memperparah gejala IBS seperti peningkatan frekuensi buang air besar dan diare. Oleh karena itu, penderita IBS sebaiknya membatasi konsumsi kopi agar tidak memperburuk kondisi pencernaan mereka.
5. Ibu Hamil
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan ibu hamil membatasi konsumsi kafein hingga 200 mL (sekitar dua cangkir kopi) per hari untuk meminimalkan risiko seperti keguguran dan berat lahir rendah. Namun, sebuah studi menyatakan tidak ada tingkat konsumsi kafein yang sepenuhnya aman selama kehamilan, sehingga konsultasi dengan dokter sangat penting.
6. Ibu Menyusui
Kafein memiliki efek stimulan dan diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi, yang berbahaya bagi ibu menyusui. Oleh karena itu, organisasi seperti The American Pregnancy Association menyarankan ibu menyusui menghindari atau membatasi kopi sebanyak mungkin selama masa menyusui.
7. Orang dengan Gangguan Tidur
Konsumsi kopi terutama di sore hari dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan siklus kelelahan berkepanjangan. Sleep Foundation menyarankan menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum waktu tidur. Penelitian juga menunjukkan bahwa kafein dapat memengaruhi pola tidur dan menyebabkan gangguan tidur.
8. Orang dengan Gangguan Kecemasan atau Serangan Panik
Kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk gejala kecemasan dan memicu serangan panik pada sebagian orang. Penelitian mengaitkan konsumsi kopi dalam jumlah besar dengan peningkatan frekuensi serangan panik, sehingga orang dengan gangguan kecemasan disarankan mengurangi atau menghindari kopi.
9. Penderita Diare
Karena kafein dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, kopi bukanlah pilihan yang tepat bagi penderita diare. Namun, kopi tanpa kafein mungkin lebih aman meski cairan panas sendiri bisa merangsang usus.