Tampang

Membangun Hubungan Positif antara Anak dan Makanan Sehat

2 Jun 2024 18:22 wib. 42
0 0
Mengenalkan Sayuran pada Anak
Sumber foto: Pinterest

Dalam upaya memperkenalkan gaya hidup seimbang untuk anak, penting bagi orangtua untuk memperkenalkan hubungan positif dengan sayuran sejak dini. Makanan sehat, terutama sayuran, memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, seringkali anak-anak menunjukkan resistensi terhadap makan sayuran. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menciptakan kebersamaan dengan sayuran agar anak merasa familiar dan nyaman dengan makanan sehat tersebut.

Pertama, orangtua perlu memahami bahwa menciptakan hubungan positif dengan sayuran harus dimulai sejak usia dini anak. Saat anak masih bayi, orang tua dapat mulai mengenalkan sayuran dengan memberikan makanan pendamping ASI yang mengandung sayuran, seperti puree bayi yang dibuat dari wortel, kentang, atau brokoli. Dengan demikian, anak akan terbiasa dengan rasa sayuran sejak awal kehidupannya.

Selanjutnya, orang tua juga perlu memperlihatkan contoh yang baik terkait dengan mengkonsumsi sayuran. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, sehingga jika orang tua rutin mengkonsumsi sayuran, anak juga akan cenderung ikut serta dalam kebiasaan tersebut. Ini juga akan membantu anak memahami pentingnya makanan sehat dalam menjaga kesehatan tubuh.

Selain itu, kebersamaan dengan sayuran juga dapat dipromosikan melalui kegiatan yang melibatkan anak secara langsung dalam proses memilih, memasak, dan menyajikan sayuran. Orangtua dapat membawa anak ke kebun atau pasar untuk memilih sayuran yang akan dimasak. Melibatkan anak dalam proses memasak juga dapat membuat mereka lebih antusias untuk mencoba hasil masakan, terutama jika mereka merasa memiliki kontribusi dalam proses tersebut.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Segarnya Sayur Asem untuk Berbuka Puasa
0 Suka, 0 Komentar, 31 Mei 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%