Tidak hanya itu, kehadiran pelatih dalam acara buka puasa juga memberikan pesan bahwa sepak bola bukan hanya tentang pertandingan di lapangan, tetapi juga tentang nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas di luar lapangan. Dengan menjadi bagian dari momen keagamaan seperti ini, Ten Hag turut memupuk ikatan emosional yang kuat dengan para pemain dan stafnya, mendorong terbentuknya hubungan yang lebih dalam dan bersahabat di antara mereka.
Respons positif yang diperoleh dari publik juga menunjukkan bahwa kehadiran Ten Hag dalam acara buka puasa Manchester United memiliki dampak yang lebih luas daripada sekadar tindakan individual. Hal ini memberikan kesempatan bagi klub sepak bola untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mempromosikan toleransi, keberagaman, dan keterbukaan.
Selain itu, momen berharga ini juga dapat memberikan dampak positif bagi citra klub dalam memperkuat relasi mereka dengan komunitas Muslim di sekitar wilayah Manchester. Dengan menjadi bagian dari kegiatan keagamaan yang diselenggarakan, Manchester United dapat mendekatkan diri dengan para penggemar dan pendukungnya yang beragama Islam, menciptakan kedekatan yang lebih personal dan menunjukkan bahwa klub tersebut menghargai keanekaragaman agama dalam komunitas mereka.
Terlepas dari prestasi di atas lapangan, partisipasi klub sepak bola dalam acara keagamaan seperti ini adalah salah satu wujud nyata upaya mereka dalam memperkuat hubungan dengan masyarakat sekitar dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua pihak. Dengan membangun hubungan yang kuat di luar lapangan, klub dapat menciptakan ikatan yang erat dengan para penggemar mereka, menjadikan mereka tidak hanya sebagai sekadar penonton, tetapi juga sebagai bagian integral dari identitas dan budaya klub tersebut.