Salah satu visi terbesar Kennedy adalah pencapaian dalam penjelajahan ruang angkasa. Pada tahun 1961, ia menetapkan tujuan ambisius untuk mendaratkan manusia di bulan sebelum akhir dekade tersebut. Visi ini, yang dikenal sebagai Program Apollo, berhasil tercapai pada tahun 1969, beberapa tahun setelah kematiannya. Pendaratan manusia di bulan merupakan pencapaian luar biasa yang tidak hanya menunjukkan keunggulan teknologi Amerika tetapi juga semangat penjelajahan dan keberanian yang diilhami oleh Kennedy.
Perjuangan untuk Hak Sipil
Di dalam negeri, Kennedy menghadapi tantangan besar terkait dengan isu hak sipil. Selama masa kepresidenannya, gerakan hak sipil untuk mengakhiri segregasi rasial dan diskriminasi sedang memuncak. Meskipun awalnya Kennedy berhati-hati dalam mendekati isu ini, tekanan dari para pemimpin hak sipil seperti Martin Luther King Jr. dan kejadian-kejadian seperti protes Birmingham dan March on Washington mendorongnya untuk mengambil tindakan lebih tegas.
Pada tahun 1963, Kennedy menyampaikan pidato yang penuh semangat mengenai hak-hak sipil, di mana ia menekankan bahwa diskriminasi rasial adalah masalah moral yang mendesak bagi bangsa. Ia kemudian mengajukan RUU Hak Sipil yang komprehensif, yang akhirnya disahkan sebagai Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 setelah kematiannya. Ini menunjukkan komitmen Kennedy terhadap keadilan dan kesetaraan, meskipun menghadapi perlawanan yang signifikan.
Krisis dan Diplomasi
Masa jabatan Kennedy juga ditandai dengan berbagai krisis internasional yang menuntut kepemimpinannya yang tegas. Salah satu krisis terbesar adalah Krisis Misil Kuba pada tahun 1962, di mana dunia berada di ambang perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Melalui diplomasi yang cerdik dan ketegasan, Kennedy berhasil meredakan ketegangan dan mencapai kesepakatan dengan pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev, untuk menghapus misil nuklir dari Kuba.