Eleanor Roosevelt, seorang tokoh yang dikenal luas sebagai aktivis hak asasi manusia dan pelopor kesetaraan gender, lahir pada tanggal 11 Oktober 1884 di New York City. Sebagai istri dari Presiden Franklin D. Roosevelt, Eleanor memiliki platform yang kuat untuk menyuarakan isu-isu sosial yang penting. Namun, kontribusinya jauh melampaui peran tradisional seorang ibu negara. Ia menggunakan posisinya untuk memperjuangkan hak-hak sipil, kesetaraan gender, dan kemanusiaan di seluruh dunia.
Awal Kehidupan dan Kebangkitan sebagai Aktivis
Eleanor Roosevelt dilahirkan dalam keluarga kaya, tetapi masa kecilnya penuh dengan kesedihan. Ibunya meninggal ketika Eleanor berusia delapan tahun, dan ayahnya meninggal dua tahun kemudian. Trauma ini membentuk karakter kuat dan empati Eleanor terhadap penderitaan orang lain. Ia melanjutkan pendidikannya di sekolah Allenswood di Inggris, di mana ia menjadi murid favorit kepala sekolah Marie Souvestre, seorang feminis terkenal yang mempengaruhi pandangannya tentang kesetaraan dan keadilan sosial.
Peran sebagai Ibu Negara
Sebagai ibu negara dari tahun 1933 hingga 1945, Eleanor Roosevelt memecah tradisi dengan aktif terlibat dalam politik dan kebijakan publik. Ia mengadakan konferensi pers sendiri, menulis kolom surat kabar mingguan berjudul "My Day", dan memberikan kuliah tentang isu-isu sosial. Eleanor tidak hanya mendukung kebijakan New Deal suaminya, tetapi juga mendorong agenda-agenda yang memperjuangkan hak-hak sipil dan kesetaraan gender.