Bisnis di bidang kesehatan terus berkembang di Indonesia, terutama di sektor rumah sakit. Bahkan, industri kesehatan mengalami pertumbuhan pesat selama pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 11 saham emiten rumah sakit yang tercatat dan diperdagangkan untuk publik. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis di sektor kesehatan menjadi magnet bagi para investor.
Di balik emiten-emiten pengelola rumah sakit, terdapat sejumlah konglomerat di Indonesia yang memiliki bisnis di sektor kesehatan. Siapa sajakah mereka?
1. Dato' Sri Tahir
Dato' Sri Tahir, seorang konglomerat kelahiran Surabaya pada 26 Maret 1952, merupakan pemilik Grup Mayapada. Grup ini memiliki bisnis di berbagai bidang, termasuk perbankan dan kesehatan. Salah satu kepentingan bisnis kesehatan dari Grup Mayapada adalah Rumah Sakit Mayapada atau Mayapada Hospital. Mayapada Hospital adalah rumah sakit swasta terkemuka yang didirikan oleh Healthcare Group pada tahun 2008 setelah mengakuisisi Honoris Hospital di kawasan hunian eksklusif Modern Land Tangerang. Untuk menyediakan pelayanan kesehatan berstandar internasional, Mayapada Hospital bekerja sama dengan National Health Care Group Singapore. Tahir saat ini tercatat sebagai orang terkaya no. 14 di Indonesia menurut catatan Forbes per Juli 2024.
2. Martua Sitorus
Martua Sitorus, seorang konglomerat yang kaya raya dari bisnis perkebunan kelapa sawit, memiliki kepentingan bisnis di sektor kesehatan melalui PT Murni Sadar Tbk (MTMH). Emiten tersebut merupakan pengelola Murni Sadar Hospitals yang memiliki total 6 rumah sakit, terdiri dari 5 rumah sakit Murni Teguh dan 1 rumah sakit ibu anak Rosiva dengan total kapasitas 858 tempat tidur.