Rambut, seringkali dianggap sebagai mahkota, ternyata menyimpan banyak cerita tentang kesehatan seseorang, termasuk anak-anak. Di antara berbagai tanda yang bisa dilihat, perubahan pada warna rambut, terutama pada anak, kadang memicu pertanyaan: apakah ini ada hubungannya dengan asupan gizi? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak, tapi ada beberapa kondisi di mana perubahan warna rambut memang bisa jadi indikasi masalah gizi.
Peran Melanin dan Gizi dalam Pigmentasi Rambut
Warna rambut alami seseorang ditentukan oleh pigmen yang namanya melanin. Ada dua jenis utama melanin: eumelanin (memberi warna hitam dan cokelat) dan pheomelanin (memberi warna merah dan kuning). Kombinasi dan jumlah kedua pigmen inilah yang menghasilkan spektrum warna rambut dari pirang cerah sampai hitam pekat. Pembentukan melanin ini sangat tergantung pada nutrisi yang cukup, terutama protein dan beberapa jenis vitamin serta mineral.
Misalnya, asam amino seperti tirosin adalah bahan dasar pembentukan melanin. Kekurangan protein yang parah atau defisiensi beberapa vitamin dan mineral esensial bisa mengganggu proses ini. Jadi, secara teori, ada kaitan antara gizi dan warna rambut, terutama jika kekurangan gizi itu sudah sampai tahap berat atau kronis.
Kondisi Gizi Buruk dan Perubahan Warna Rambut
Salah satu contoh paling jelas di mana warna rambut bisa jadi penanda masalah gizi adalah pada kondisi gizi buruk yang parah dan kronis, khususnya kwashiorkor. Kwashiorkor adalah bentuk malnutrisi protein-energi yang terjadi ketika asupan protein sangat minim, meskipun asupan kalori secara keseluruhan mungkin cukup. Anak-anak yang menderita kwashiorkor sering menunjukkan gejala yang khas, salah satunya adalah perubahan warna rambut.