Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi lebih dari 50 persen aktivitas fisik moderat hingga berat pada malam hari berkorelasi dengan penurunan kadar glukosa darah pada siang, malam, dan keseluruhan. Temuan ini memberikan implikasi penting dalam meresepkan program latihan fisik bagi individu dengan gangguan regulasi glukosa.
Menurut Jonatan R. Ruiz, salah satu penulis studi, temuan ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan waktu optimal dalam sehari untuk meningkatkan efektivitas program latihan dan aktivitas fisik yang diresepkan oleh tenaga olahraga dan medis bersertifikat. Hal ini menyiratkan bahwa pemberian rekomendasi latihan yang lebih tepat waktu dapat memberikan efek positif yang signifikan bagi kesehatan peserta, terutama bagi individu dengan kondisi kronis seperti gangguan regulasi glukosa.
Renee J. Rogers, seorang ilmuwan senior di Divisi Aktivitas Fisik dan Manajemen Berat Badan Pusat Medis Universitas Kansas, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa penelitian ini memberikan wawasan tambahan bagi tenaga medis dalam meresepkan olahraga bagi pasien dengan kondisi kronis. Dalam praktik klinis saat ini, pasien tidak hanya disarankan untuk "lebih banyak bergerak", namun juga untuk memprioritaskan gerakan pada periode waktu yang tepat guna mendapatkan manfaat yang optimal bagi kesehatan mereka.