Senada dengan itu, Dr. Gary Lee, kepala Audiologi di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, menyebut bahwa perangkat peredam bising lebih aman dibandingkan headphone biasa. Dengan mengurangi suara latar, pengguna tidak perlu memaksimalkan volume musik, sehingga risiko kerusakan pendengaran dapat ditekan.
Berapa Volume yang Aman?
Soo Ying Pei, Kepala Audiologi di Rumah Sakit Alexandra, menekankan bahwa perangkat peredam bising tidak berbahaya jika digunakan dengan benar. Namun, jika volume diatur pada 105–110 dB selama lima menit, risiko gangguan pendengaran akibat kebisingan bisa meningkat, mirip dengan efek paparan lingkungan yang sangat bising.
April Chong, Direktur Clinical Excellence (Training) dan kepala audiologis senior di WS Audiology, menyarankan agar volume suara tidak melebihi 85 dB, karena pada tingkat ini, telinga masih aman terpapar hingga delapan jam. Sebagai gambaran, suara pengering rambut atau truk yang lewat memiliki tingkat kebisingan sekitar 85 dB.
Jika melebihi batas tersebut, durasi mendengarkan yang aman berkurang setengahnya untuk setiap peningkatan 3 dB. Misalnya, mendengarkan suara pada 88 dB hanya aman selama empat jam, dan pada 91 dB hanya aman selama dua jam. Sebagai perbandingan, percakapan normal berada di kisaran 60 dB, sementara suara berbisik sekitar 30 dB.