Krisis pengungsi yang melanda Eropa dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu tantangan terbesar di era modern. Krisis ini tidak dapat dipisahkan dari dampak terorisme yang dilakukan oleh kelompok ekstremis seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS, yang dikenal karena tindakan kekerasan dan ekstremismenya, memiliki dampak signifikan terhadap krisis pengungsi dan geopolitik global. Artikel ini akan membahas bagaimana ISIS mempengaruhi krisis pengungsi dan dampaknya terhadap Eropa dan dunia.
Latar Belakang ISIS
ISIS, atau Daesh, adalah kelompok teroris yang muncul pada tahun 2013 di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi. Kelompok ini mengklaim mendirikan "kekhalifahan" di wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah. ISIS terkenal karena kekejamannya, termasuk pembunuhan massal, pemenggalan kepala, dan penyerangan terhadap kelompok minoritas. Ketidakstabilan yang disebabkan oleh ISIS di Timur Tengah telah menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan krisis pengungsi.
Dampak ISIS terhadap Krisis Pengungsi
Peningkatan Jumlah Pengungsi
Salah satu dampak langsung dari tindakan ISIS adalah peningkatan jumlah pengungsi yang melarikan diri dari wilayah konflik. Banyak warga Suriah dan Irak yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang dilakukan oleh ISIS. Menurut data PBB, jutaan orang telah melarikan diri dari wilayah yang dikuasai ISIS dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga seperti Turki, Lebanon, dan Yordania. Hal ini menyebabkan lonjakan besar dalam jumlah pengungsi yang mencoba memasuki Eropa.