Perluasan kandungan di dalam tubuh meningkatkan kecenderungan untuk menghasilkan inflamasi. Jerawat merupakan sebuah proses penggembungan dari pori-pori di kulit. Inflamasi jadi pemicunya karena peningkatan jumlah bahan-bahan sitokin di dalam tubuh.
Kekurangan tidur meningkatkan kekebalan terhadap insulin. Mereka memaksa tubuh untuk memproduksi insulin secara berlebihan. Hal ini menyebabkan produksi dari sebum (minyak), meningkatkan inflamasi yang menyebabkan potensi pembentukan jerawat.
Tidur larut malam juga menyebabkan perubahan kerangka mental dan emosional yang dapat menyebabkan depresi. Depresi itu sendiri akan menciptakan sikap negatif pada pikiran.