Musik untuk Konsentrasi: Tips dari Psikiater Harvard
Selain digital detox, cara lain untuk meningkatkan fokus datang dari Srini Pillay, psikiater dan peneliti dari Harvard University. Dalam artikelnya di CNBC Make It, ia menyarankan untuk mendengarkan musik sebagai alat bantu konsentrasi. Musik yang tepat bisa menurunkan kadar stres dan hormon kortisol, sehingga pusat perhatian di otak bisa bekerja lebih maksimal.
Namun, ada catatan penting: hindari lagu yang terlalu emosional atau memiliki lirik yang menggugah. "Pusat perhatian di otak terhubung langsung dengan pusat emosi. Musik yang terlalu menggugah justru bisa mengganggu fokus," jelasnya.
Kesimpulan: Fokus Bukan Bakat, Tapi Keterampilan yang Bisa Dilatih
Kemampuan untuk fokus bukanlah sesuatu yang datang secara alami, melainkan soft skill yang perlu dibentuk dan dilatih, terutama di masa muda. Semakin awal kita menyadari pentingnya mengelola distraksi digital, semakin besar peluang kita untuk membangun kehidupan yang lebih sehat, produktif, dan sukses.
Jika kamu berusia di bawah 25 tahun, sekarang adalah waktu terbaik untuk mulai memperbaiki hubunganmu dengan teknologi. Mungkin sulit di awal, tapi hasil jangka panjangnya akan sangat berharga.