Fakta yang sebenarnya adalah, penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan tidak hanya bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga pada sejumlah faktor lainnya, seperti asupan kalori total, kegiatan fisik, dan metabolisme tubuh masing-masing individu. Meskipun real food dapat menjadi bagian penting dari pola makan sehat, tetapi kemampuannya untuk menurunkan berat badan secara langsung masih memerlukan pendekatan yang lebih holistik.
Perlu diingat bahwa konsep real food juga dapat menimbulkan kesalahpahaman bahwa semua makanan olahan adalah "jahat" dan semua makanan alami adalah "baik". Ini adalah mitos lain yang perlu dipertimbangkan dengan bijak. Faktanya, ada banyak makanan olahan yang tetap sehat dan bergizi, seperti sereal sarapan berserat tinggi, kacang-kacangan yang sudah diolah, atau produk susu rendah lemak. Sementara itu, ada juga makanan alami yang sebaiknya dikonsumsi dengan batasan, seperti gula buah, madu, atau minyak kelapa.
Mitos lain yang perlu disadari adalah persepsi bahwa real food selalu lebih mahal. Meskipun memang ada beberapa makanan real food yang harganya lebih tinggi, seperti daging organik, namun ada banyak pilihan real food yang terjangkau, seperti sayuran dan buah-buahan musiman, biji-bijian utuh, atau telur ayam kampung. Dengan perencanaan yang tepat, makanan real food dapat menjadi pilihan yang terjangkau untuk menyusun pola makan sehat.