Diet ketogenik memiliki pengaruh positif dalam pengobatan epilepsi melalui mekanisme neurobiologis yang belum sepenuhnya dipahami. Diet ini diduga dapat merubah metabolisme otak sehingga menghasilkan senyawa keton yang memiliki efek protektif terhadap neuron. Selain itu, diet ketogenik juga diyakini dapat menurunkan inflamasi pada otak yang seringkali menjadi pemicu kejang pada pasien epilepsi.
Dalam konteks pengobatan epilepsi, diet ketogenik memiliki peran yang signifikan dalam menawarkan alternatif pengobatan yang efektif. Meskipun membutuhkan kedisiplinan dan kerja keras dalam menjalankannya, pengaruh positif diet ketogenik dalam mengurangi kejang pada pasien epilepsi membuat metode ini patut dipertimbangkan sebagai pilihan terapi utama, terutama pada kasus-kasus yang sulit diobati dengan terapi obat konvensional.