Tampang

Noctourism: Tren Wisata Malam yang Akan Memikat Traveler pada 2025

26 Jan 2025 21:16 wib. 30
0 0
Noctourism: Tren Wisata Malam yang Akan Memikat Traveler pada 2025
Sumber foto: iStock

Apakah Anda pernah berpikir untuk menikmati keindahan dunia malam dengan cara yang berbeda? Jika Anda seorang penggemar pengalaman unik yang melibatkan langit malam dan fenomena kosmik, maka Anda mungkin akan tertarik dengan tren wisata terbaru yang diprediksi akan booming pada 2025, yaitu Noctourism. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Noctourism, dan mengapa tren ini menjadi sorotan dalam dunia pariwisata?

Noctourism, yang juga dikenal sebagai wisata malam hari, merupakan sebuah konsep wisata yang berfokus pada pencarian pengalaman unik pada waktu malam. Sebagai alternatif dari kegiatan wisata di siang hari, wisata malam ini menawarkan keindahan langit gelap dengan pemandangan kosmik, seperti aurora borealis, bintang-bintang, dan fenomena astronomi lainnya.

Tren ini sangat cocok bagi mereka yang tertarik pada kegiatan seperti mengamati bintang atau menikmati suasana alam yang berbeda setelah matahari terbenam.

Menurut Booking.com, Noctourism telah dinobatkan sebagai salah satu tren perjalanan utama yang akan diminati banyak wisatawan pada 2025. Hal ini tidak mengherankan, mengingat banyak pelancong yang lebih menyukai pengalaman yang tenang dan memukau pada malam hari, serta ingin menjauhi keramaian aktivitas siang yang padat. Noctourism memberi kesempatan bagi para traveler untuk menemukan keajaiban malam hari yang mungkin tidak terjangkau di siang hari.

Fenomena Alam yang Memikat di Tengah Malam

Salah satu contohnya adalah pengalaman yang dihadirkan oleh fotografer Rebecca Douglas. Sejak 2010, ia telah mengunjungi Islandia sebanyak 29 kali untuk memotret aurora borealis, fenomena alam yang mewarnai langit dengan warna hijau, ungu, kuning, dan biru.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?