“Coba bayangin, orangtua kita senang mengaji, ke gereja, atau mungkin bersenang-senang dan kumpul-kumpul sama temannya, kok tiba-tiba mereka enggak mau ngumpul,” kata dr. Ika. Kesenangan bersosialisasi ini bisa dengan mudah dikalahkan oleh rasa malu akibat mengompol, karena kondisi ini masih dianggap sebagai aib. Mereka juga khawatir jika mengompol saat bersosialisasi, yang dapat memicu rasa malu.
“Mereka cemas, khawatir kalau pergi. Setiap ngelihat WC, penginnya pipis karena takut nanti enggak keburu pipis. Akhirnya, saking cemasnya, mereka tidak mau sama sekali bepergian,” papar dr. Ika.
Dampak Fisik: Malas Beraktivitas dan Dehidrasi
Selain mengganggu kesehatan mental, mengompol juga memengaruhi kondisi fisik lansia. Keengganan untuk bepergian dan beraktivitas dapat membuat lansia menjadi malas bergerak, yang pada akhirnya mengakibatkan otot menjadi kisut dan tubuh melemah.
Lebih lanjut, rasa takut mengompol juga bisa membuat lansia menahan minum. "Dan kadang-kadang, mereka jadi enggak mau minum, jadi nahan minum. Enggak mau minum soalnya takut ke belakang (kamar mandi), akhirnya dehidrasi," ujar dr. Ika. Selain dehidrasi, lansia juga dapat mengalami gangguan tidur pada malam hari karena sering terbangun untuk bolak-balik ke kamar mandi.