Mitos bahwa kucing memiliki sembilan nyawa telah ada selama berabad-abad, menempatkan mereka sebagai makhluk yang hampir kebal dari bahaya. Meskipun ini hanyalah cerita rakyat, keyakinan tersebut tidak muncul tanpa dasar. Kucing memiliki serangkaian kemampuan biologis yang luar biasa, membuat mereka mampu bertahan hidup dalam situasi yang akan menjadi fatal bagi sebagian besar hewan lain, dan inilah yang memberikan kesan ajaib tersebut.
Rahasia terbesar di balik reputasi ini adalah refleks meluruskan tubuh (righting reflex), sebuah kemampuan bawaan yang benar-benar menakjubkan. Refleks ini memungkinkan kucing untuk memutar tubuh mereka di udara saat jatuh, memastikan mereka mendarat di atas keempat kakinya. Proses ini dimulai dari mata dan telinga bagian dalam, yang memberi tahu otak mana posisi atas dan bawah. Dalam sepersekian detik, otak mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Bagian depan tubuh kucing akan berputar terlebih dahulu, diikuti oleh bagian belakang tubuh, menciptakan pendaratan yang terkontrol. Uniknya, kucing yang jatuh dari ketinggian lebih tinggi seringkali memiliki peluang lebih baik untuk mendarat dengan aman karena mereka punya lebih banyak waktu untuk menyelaraskan tubuh.