"Video yang terdiri dari potongan-potongan cepat dan penuh warna membuat sistem dopaminergik di otak anak jadi hiperaktif," jelas dr. Taufiq. Akibatnya, anak bisa mengalami kelebihan stimulasi yang mengganggu proses perkembangan saraf.
Karakter aneh yang tiba-tiba muncul dalam konten ini juga membuat anak bingung, karena mereka tidak bisa mengenali bentuk dan fungsi karakter tersebut secara tepat.
Fokus Anak Menjadi Terganggu
Efek kejut yang terus-menerus dari video berdurasi singkat ini membuat anak-anak lebih tertarik pada konten tersebut dibandingkan dengan video yang memiliki alur cerita jelas. Sayangnya, ini mengakibatkan penurunan kemampuan anak dalam mempertahankan perhatian dan mengendalikan diri.
Bagian otak yang bernama korteks prefrontal, yang berperan penting dalam mengatur fokus, pengambilan keputusan, dan kontrol diri, masih dalam tahap perkembangan pada anak. Paparan konten cepat dan tidak terstruktur dapat memperlambat kematangan fungsi otak ini.
Gangguan Regulasi Emosi dan Persepsi Realita
Konten meme anomali sering menampilkan adegan-adegan yang bertentangan dengan norma nyata, seperti kekerasan yang diselingi dengan tawa atau ekspresi ceria. Hal ini bisa membuat anak sulit membedakan mana yang serius dan mana yang bercanda, sehingga berpotensi mengganggu regulasi emosional mereka.