Tampang.com | Apa sebenarnya arti hidup yang makmur? Pertanyaan ini terus menjadi renungan sepanjang zaman, terutama di tengah tantangan dan perubahan zaman modern. Kini, para ilmuwan menyepakati bahwa kemakmuran sejati bukan hanya soal menikmati kebahagiaan sesaat, tapi mencakup kesejahteraan yang menyeluruh—melibatkan emosi positif, hubungan sosial yang sehat, rasa bermakna, dan pencapaian pribadi.
Konsep ini dikenal sebagai flourishing atau berkembang secara utuh. Berakar dari pemikiran filsuf Aristoteles tentang eudaimonia, konsep ini kini dikaji secara ilmiah melalui studi kesejahteraan multidimensi yang melibatkan jutaan orang di berbagai negara.
Kesejahteraan Menyeluruh: Lebih dari Status Ekonomi
Hasil studi global menunjukkan bahwa kemakmuran tidak hanya diukur dari kekayaan materi. Faktor seperti kualitas hubungan dengan orang lain, rasa aman di lingkungan, keterlibatan dalam komunitas, serta akses pendidikan dan fasilitas umum juga sangat menentukan kesejahteraan seseorang.
Menariknya, setiap individu berperan aktif dalam membentuk kebahagiaannya. Menjalin hubungan bermakna, mencari tujuan hidup yang jelas, serta menjalani aktivitas yang memupuk rasa syukur dapat memperkaya pengalaman hidup dan mendukung kesejahteraan jangka panjang.