Dalam industri kecantikan, semakin banyak produsen yang memahami pentingnya efek psikologis dari aroma. Oleh karena itu, banyak produk yang dirancang dengan mempertimbangkan aroma sebagai salah satu komponen utama. Misalnya, produk dengan wangi bunga yang lembut sering kali dipasarkan untuk memberikan kesan feminin dan menenangkan, sedangkan produk dengan aroma mint atau patchouli biasanya ditargetkan untuk memberikan kesan energik dan segar.
Pentingnya aroma dalam produk skincare juga berimplikasi pada bagaimana konsumen memilih produk yang mereka gunakan. Misalnya, seseorang mungkin lebih memilih pelembap dengan aroma melati karena mengingatkan mereka pada kenangan indah. Atau, seorang pengguna mungkin merasa lebih percaya diri ketika menggunakan serum dengan aroma citrus karena memberikan dorongan semangat di pagi hari. Dengan demikian, tidak mengherankan jika aroma dari sebuah produk skincare menjadi penentu dalam pengalaman pengguna.
Selain itu, harapan dan persepsi kita terhadap aroma suatu produk juga dapat meningkatkan kepuasan. Jika kita tahu bahwa wangi tertentu dapat membuat kita lebih bersemangat, maka kita cenderung merasa lebih baik saat menggunakan produk dengan aroma tersebut. Kesan positif ini bisa menciptakan ritual perawatan diri yang lebih menyenangkan dan berefek positif terhadap mood seharian.