Pernikahan memang bukan perkara sederhana, sudah banyak cerita kita dengar dari teman-teman (bahkan pengalaman pribadi) bagaimana kerepotan persiapan pernikahan dan kehidupan perkawinan yang penuh dengan air mata dan gelak tawa datang silih berganti.
Ironisnya dengan segala kemudahan dan ketersediaan alat dan media untuk mendukung komunikasi, seringkali menjadi penghambat atau pemecah hubungan.
Kangen sama pacar yang jauh tapi bertemu setiap hari dengan teman kantor. Nah kan, perselingkuhan terjadi bukan karena ada sasaran, tetapi juga karena ada kesempatan.
Ungkapan "witing trisno jalaran soko kulino” yang menyiratkan kalau kedekatan atau rasa sayang itu terbentuk karena terbiasa – terbiasa ketemu, terbiasa ngobrol bareng.
Di zaman serba Internet, menjadi masuk akal karena media sosial adalah ruang lapang yang demokratis. Media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter memberi kesempatan untuk mendeklarasikan keberadaan kita, mengumumkan personal branding kita dan membuka kesempatan untuk interaksi dengan para pengikut dan pengemar. Ada teman yang suka sekali mengunggah kegiatan dari bangun sampai menjelang tidur – dan tidak lupa dong tag suaminya dalam semua postingnya. Suaminya bahkan sering ikut nimbrung berkomentar. Sering terpercik pertanyaan bagaimana komunikasi di rumah ketika mereka bertemu, apakah postingan-postingan keren hari ini akan dibahas lalu diulas?