Tak hanya fisik yang mengalami perbaikan. Salah satu perubahan paling mencolok adalah peningkatan yang terjadi pada sistem pencernaan. Saya merasakan adanya peningkatan signifikan dalam kelancaran buang air besar. Tubuh seolah-olah berkembang pola jam biologis yang baru, memberikan sinyal yang tepat mengenai kapan saya harus pergi ke toilet tanpa harus menunggu terlalu lama.
Menyusul perubahan tersebut, saya juga merasakan pergeseran nafsu makan. Bukan berarti saya makan lebih banyak, tetapi saya mulai lebih selektif dalam memilih makanan. Saya cenderung memilih sayuran, buah-buahan, dan sumber protein tinggi, sementara makanan berlemak dan manis menjadi kurang menarik. Ini bukan karena saya menjalani diet, tapi lebih pada respons alami tubuh yang mulai lebih peduli terhadap kesehatan.
Dari aspek mental dan emosional, aktivitas jalan pagi juga membawa dampak yang signifikan. Kualitas tidur saya meningkat secara drastis. Saya tidak merasa ngantuk atau lelah saat bangun pagi. Siklus tidur saya menjadi lebih teratur, dan ketika pagi tiba, saya merasa lebih segar. Mood saya menjadi lebih baik; saya lebih bahagia dan tidak mudah tersulut emosi di pagi hari, siap menghadapi berbagai tantangan hari itu. Banyak yang mengklaim bahwa olahraga dapat meningkatkan kadar hormon serotonin, dan saya merasakannya sendiri.