Tampang

Industri K-pop tidak hanya menghadirkan fenomena musik yang mendunia, tetapi juga meningkatkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan akibat pMerapat! Pemerintah Korea Selatan Lagi Cemas, Lakukan Ini!

19 Jun 2024 19:13 wib. 52
0 0
Fans KPop Merapat! Pemerintah Korea Selatan Lagi Cemas, Lakukan Ini!
Sumber foto: iStock

Untuk meningkatkan penjualan, agensi K-pop sering kali memasukkan kartu foto yang dipilih secara acak ke dalam album rumit yang sering kali dibuat dengan kemasan yang tidak dapat didaur ulang. Tindakan ini dianggap sebagai taktik komersial perusahaan hiburan yang mengeksploitasi loyalitas penggemar, yang kemudian menyebabkan banyak orang membeli album dalam jumlah besar. Seorang aktivis dari organisasi Kpop4Planet, Lee Da-yeon, menegaskan bahwa penggemar membeli album dalam jumlah besar karena adanya insentif seperti kartu foto tersebut.

Dalam konteks ini, tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan hiburan K-pop memiliki ketergantungan yang besar pada pendapatan dari penjualan album. Data laporan keuangan mengungkapkan bahwa penjualan album dan musik digital mampu menghasilkan 45 persen pendapatan Grup K-pop Hybe tahun lalu, 46 persen pendapatan JYP Entertainment, dan hingga 40 persen total pendapatan SM Entertainment pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan praktik-produksi album memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap sistem ekonomi yang melatarbelakanginya.

Dalam hal ini, tidak dapat dipungkiri bahwa upaya pemerintah Korea Selatan untuk mendorong penerapan praktik produksi album yang ramah lingkungan di industri K-pop merupakan langkah yang sangat penting. Selain itu, kesadaran akan dampak lingkungan dari praktik-produksi album K-pop juga menjadi hal yang krusial dalam mendukung keberlangsungan lingkungan hidup global.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Jokowi Setelah Perppu Ormas
0 Suka, 0 Komentar, 16 Jul 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%