Saat banyak merek mewah lain menghadapi tekanan akibat perlambatan ekonomi global, Hermes justru berhasil menghindari tren negatif ini. Keunggulan Hermes terletak pada strategi bisnisnya yang mempertahankan eksklusivitas dan loyalitas pelanggan.
Menurut Executive Chairman Hermes, Axel Dumas, pelanggan setia menjadi kunci utama dalam menjaga pertumbuhan penjualan di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil. Ia menekankan bahwa fleksibilitas dalam strategi bisnis dan solidnya tim Hermes memainkan peran besar dalam pencapaian ini.
"Pada 2024, dalam konteks ekonomi dan geopolitik yang lebih tidak menentu, kinerja yang solid dari hasil-hasil ini membuktikan kekuatan model bisnis Hermes dan kelincahan tim kami," ujar Dumas, Sabtu (15/2/2025).
Dengan optimisme tinggi, Hermes juga memproyeksikan pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2025, meskipun mereka belum merinci angka spesifiknya.
Asia-Pasifik Jadi Pasar Kunci Hermes
Salah satu faktor pendorong kesuksesan Hermes adalah permintaan tinggi di Asia-Pasifik, terutama di luar Jepang. Pada kuartal IV-2024, wilayah ini mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 9% yoy, meskipun terjadi pelemahan di pasar barang mewah China.