Selain itu, Gen Z juga memperlihatkan kecenderungan penggunaan opsi keuangan pengecer, seperti pembayaran terpisah dan kredit bebas bunga, serta keinginan untuk melakukan trade-in to trade-up. Mereka lebih besar kemungkinannya untuk menjual barang lain sebelum membeli, menukarkan jam tangan yang sudah dimiliki, dan bahkan mengambil pinjaman ketika hendak membeli jam tangan.
Meskipun pendekatan mereka dalam berbelanja jam tangan mewah mungkin berbeda, selera Gen Z secara umum mirip dengan kelompok umur lainnya. Dari survei tersebut, hampir separuh dari mereka menyebut bahwa merek jam tangan favorit mereka adalah Rolex.
Dalam hal saluran penjualan, Gen Z cenderung memilih untuk membeli jam tangan dari toko online suatu merek atau dealer resmi, atau bahkan toko online yang khusus menjual barang-barang bekas. Meskipun saluran online masih menyumbang kurang dari 10 persen dalam pembelian jam tangan mewah di semua demografi, mayoritas Gen Z yang disurvei merasa cenderung membeli jam tangan dari toko online atau dealer resmi, menunjukkan pergeseran preferensi belanja online di kalangan generasi muda.
Dari survei tersebut, nampaknya Gen Z telah menjadi pendorong utama dalam tren peningkatan minat terhadap jam tangan mewah, yang sebelumnya didominasi oleh generasi yang lebih tua. Dengan daya beli dan preferensi belanja yang berbeda, Gen Z memang memberikan dampak yang signifikan dalam industri jam tangan mewah, termasuk merek-merek prestisius seperti Rolex.