Penelitian terbaru menunjukkan adanya korelasi kuat antara beban kerja tinggi dengan intensi resign, dan stres kerja menjadi jembatan yang memperkuat hubungan tersebut. Ketika tugas datang mendadak, jam kerja tak menentu, dan tekanan terus meningkat, karyawan bisa merasa tidak dihargai. Akibatnya, mereka akan mencari lingkungan baru yang memberikan penghargaan lebih terhadap waktu, energi, dan kesehatan mental.
Solusi: Reorientasi Strategi Perusahaan terhadap Talenta Muda
Menghadapi tantangan ini, perusahaan perlu melakukan lebih dari sekadar menciptakan budaya kerja yang menyenangkan. Mereka harus benar-benar memahami karakteristik generasi Z dan mengelola beban kerja dengan bijak. Ini mencakup:
-
Membagi tugas secara adil dan realistis
-
Memberikan pelatihan pengembangan diri
-
Memastikan jam kerja tidak melebihi batas wajar
-
Memberikan ruang untuk istirahat dan pemulihan
-
Membangun komunikasi terbuka dan penghargaan yang tulus
Dukungan sosial memang penting, namun itu harus menjadi bagian dari strategi yang lebih luas dalam menciptakan tempat kerja yang sehat dan berkelanjutan bagi generasi muda.