Tampang

Fenomena Déjà Vu: Ilusi Pikiran atau Memori dari Masa Lalu?

4 Feb 2025 23:03 wib. 33
0 0
Deja Vu
Sumber foto: Pinterest

Fenomena déjà vu telah lama menjadi topik misteri yang menarik minat banyak orang. Déjà vu adalah istilah dalam bahasa Prancis yang berarti "sudah terlihat". Artinya, seseorang merasa telah mengalami atau melihat sesuatu sebelumnya meskipun sebenarnya pengalaman atau pertemuan tersebut terjadi untuk pertama kalinya. Apakah déjà vu hanyalah ilusi pikiran semata, ataukah ada keterkaitan dengan memori dari masa lalu? Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang fenomena yang misterius ini.

Pengalaman déjà vu seringkali dianggap sebagai sebuah gejala aneh di otak manusia. Ketika déjà vu terjadi, seseorang merasakan seperti mengalami sesuatu yang sebelumnya pernah terjadi, namun tidak dapat mengingat kapan atau di mana pengalaman tersebut terjadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana memori otak manusia bekerja.

Berdasarkan penelitian ilmiah, déjà vu cenderung terjadi pada individu dengan usia muda dan memiliki kemampuan daya ingat yang kuat. Beberapa peneliti berpendapat bahwa déjà vu terjadi karena adanya gangguan sementara dalam memori jangka pendek di otak. Ketika otak mencoba mengakses informasi yang sudah disimpan, namun terjadi gangguan, maka seseorang mungkin merasa telah mengalami sesuatu yang sebenarnya belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun, teori lain menyatakan bahwa déjà vu sebenarnya adalah hasil dari proses memori otak yang kompleks. Menurut teori ini, déjà vu terjadi ketika ingatan jangka pendek dan jangka panjang 'tersinggung' secara bersamaan, membuat seseorang merasakan bahwa suatu pengalaman sudah pernah terjadi sebelumnya. Ini menyiratkan bahwa déjà vu mungkin saja menjadi sebuah bentuk memori dari masa lalu yang tercampur dalam ruang lingkup memori jangka pendek dan jangka panjang di otak.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?