Saat seorang bayi lahir, otot panggul harus meregang secara signifikan dan kadang-kadang mengalami tekanan yang ekstrem, terutama ketika bayi lahir dengan ukuran besar—di atas 3,5 kilogram atau bahkan 4 kilogram. Dalam kondisi seperti ini, otot panggul dapat meregang melebihi batas elastisitas normal mereka. Dr. Fernandi menegaskan bahwa hal ini bisa menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul hingga mencapai 30 persen, terutama pada wanita yang sudah melalui proses melahirkan.
Namun, ada harapan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Ia menganjurkan deteksi dini dengan menggunakan teknologis medis seperti ultrasonografi (USG) untuk memantau kondisi otot panggul. Selain itu, melakukan senam Kegel, yang terkenal sebagai latihan untuk memperkuat otot dasar panggul, serta terapi medis lainnya bisa menjadi langkah efektif untuk mengatasi masalah ini.
Dokter Fernandi juga merekomendasikan agar perempuan yang telah pernah hamil, baik melalui persalinan normal maupun caesar, secara rutin memeriksakan kondisi panggul mereka. “Deteksi dini sangat penting. Wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan setelah melahirkan, karena hanya dengan satu kelahiran dapat menyebabkan pelemahan otot panggul hingga 30 persen. Dengan kesadaran ini, mereka bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan sejak dini,” tuturnya.