Tampang

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS terhadap Masyarakat di Indonesia

30 Jun 2024 20:56 wib. 48
0 0
Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS terhadap Masyarakat di Indonesia
Sumber foto: iStock

Dalam pandangan Telisa, jika terjadi overshot nilai tukar rupiah dari Rp 14.000 ke Rp 17.000, itu belum bisa dikategorikan sebagai krisis. Namun, jika mencapai level Rp 20.000, itu bisa menjadi tanda-tanda krisis ekonomi yang lebih serius. Implikasi dari hal ini tentu akan dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat di Indonesia.

Seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah, berbagai sektor ekonomi di Indonesia juga mulai merasakan dampaknya. Industri keuangan mencatat adanya peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL/NPF) ketika nilai dolar masih berada di kisaran Rp 15.900-Rp 16.200. Rasio pembiayaan bermasalah industri multifinance pun mengalami peningkatan, dengan rasio NPF gross sebesar 2,82% per April 2024.

Kondisi ini sejalan dengan adanya pernyataan dari Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro OJK Ahmad Nasrullah. Menurutnya, biaya hidup yang semakin mahal di Indonesia menjadi salah satu alasan utama mengapa NPL mengalami peningkatan. Masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya juga kesulitan dalam membayar cicilan, sehingga hal ini berdampak langsung pada sektor pembiayaan dan perbankan.

Di sisi lain, ketua umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno juga menyoroti kenaikan NPL yang terjadi akibat tekanan harga kebutuhan pokok yang melonjak, serta kesulitan dalam mencari debitur berkualitas baik. Dampak ini terutama dirasakan pada segmen kredit konsumsi, di mana NPL naik menjadi 1,8% per Maret 2024.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%