Selain itu, perhatikan juga daftar bahan-bahan yang terdapat di dalam kemasan produk. Ultra-processed food cenderung mengandung banyak bahan tambahan seperti pewarna, pemanis buatan, pengawet, dan zat tambahan lainnya yang kurang sehat. Jika produk mengandung daftar bahan yang panjang dan mengandung banyak bahan tambahan, ada kemungkinan besar bahwa produk tersebut termasuk dalam kategori ultra-processed food. Sebaliknya, produk dengan daftar bahan yang singkat dan terdiri dari bahan-bahan alami cenderung lebih sehat.
Selanjutnya, perhatikan juga cara pengolahan produk. Ultra-processed food seringkali mengalami proses produksi yang rumit dan melibatkan banyak tahap pengolahan. Misalnya, makanan siap saji yang hanya perlu dipanaskan atau dicampur dengan air adalah contoh dari ultra-processed food. Sebaliknya, makanan segar atau minimally processed food biasanya tidak melalui proses produksi yang rumit dan lebih mirip dengan bahan mentah aslinya.
Untuk lebih memastikan bahwa produk yang akan dibeli tidak termasuk dalam kategori ultra-processed food, dianjurkan untuk memilih produk yang lebih segar dan minimally processed. Ini berarti memilih buah dan sayuran segar, daging, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan produk olahan yang lebih sedikit melalui proses produksi. Biasakan untuk membeli produk yang ada di bagian sayuran, buah-buahan, daging segar, atau produk fresh lainnya di supermarket.