Mungkin kita perlu belajar untuk berkata "tidak" pada beberapa permintaan untuk berbagi atau terlibat dalam diskusi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kita. Menghindari tekanan untuk selalu aktif dan terlihat di sosial media bisa mengurangi beban mental kita. Ingatlah bahwa kesenangan tidak selalu harus datang dari pengakuan orang lain; terkadang, kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam ketenangan dan kejujuran terhadap diri sendiri.
Dengan menetapkan batasan online dan menerapkan konsep self-care digital, kita dapat mengambil kembali kendali atas pengalaman kita di sosial media. Tidak perlu lagi merasa terjebak dalam pola perilaku people pleaser, karena sebenarnya, yang paling penting adalah menjadi diri kita yang autentik, bukan versi yang diharapkan oleh orang lain. Dalam perjalanan ini, penting untuk diingat bahwa kita tidak sendirian merasakan tekanan yang sama, dan sudah saatnya untuk prioritaskan kesehatan mental kita di dunia yang serba digital ini.