Dengan menggali lebih jauh data tersebut, para periset mengetahui bahwa semakin banyak waktu yang dilaporkan orang muda, semakin sedikit tidur yang mereka dapatkan. Remaja yang menghabiskan 5 jam sehari secara online 50% lebih mungkin tidak cukup tidur dari teman sebayanya yang hanya menghabiskan 1 jam online setiap hari.
Mulai sekira tahun 2009, penggunaan smartphone melonjak, yang menurut periset mungkin bertanggungjawab atas kenaikan 17% (antara 2009-2015) dalam jumlah siswa yang tidur kurang dari 7 jam. Kabar buruknya, gelombang cahaya yang dipancarkan smartphone dan tablet dapat mengganggu ritme tidur alami tubuh, apa artinya? "Waktu tidur remaja secara mayoritas mulai menjadi lebih pendek," kata Jean Twenge dari San Diego State University di AS yang dikutip Zeenews, Senin (30/10/2017).
Remaja mungkin mengimbangi kekurangan tidur dengan tertidur pada siang hari, kata Zlatan Krizan dari Iowa State University. Tapi, hal itu akan mengganggu aktivitas remaja sebagai seorang siwa.