3. Kesehatan Mental dan Stres
Kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati lain kerap menjadi penyebab sulit tidur atau bangun dengan perasaan tidak segar. Stres berkepanjangan meningkatkan hormon kortisol, yang membuat Anda susah jatuh tidur atau sering terbangun tengah malam. Di sisi lain, gangguan seperti gangguan bipolar atau disforik pramenstruasi (PMDD) juga bisa mengganggu ritme tidur-bangun Anda.
Jika Anda menduga gangguan suasana hati memengaruhi tidur, cari dukungan profesional—psikiater, psikolog, atau dokter keluarga—untuk penanganan tepat. Terapi bicara, latihan relaksasi, atau bahkan pengaturan dosis obat antidepresan bisa membantu memulihkan pola tidur normal dan mengurangi rasa lelah di siang hari.
4. Anemia sebagai Pemicu Kelelahan
Anemia—terutama yang disebabkan kekurangan zat besi—menyebabkan kemampuan darah mengangkut oksigen ke jaringan menurun. Efeknya, otot dan otak Anda kekurangan suplai oksigen optimal, sehingga mudah merasa letih, pusing ringan, bahkan sesak napas saat beraktivitas ringan. Beberapa gejala lain yang menyertai anemia meliputi kulit pucat, detak jantung cepat, dan suara berdengung di telinga.
Untuk mengetahui apakah anemia menjadi penyebab utama kelelahan Anda, lakukan tes darah sederhana untuk mengecek kadar hemoglobin dan feritin. Jika memang rendah, dokter dapat meresepkan suplemen zat besi atau memberi saran perubahan pola makan, seperti menambah konsumsi daging merah tanpa lemak, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Langkah Pencegahan dan Perbaikan Kualitas Tidur
Menjaga kualitas tidur tak hanya soal mencukupi durasi, tetapi juga memperhatikan rutinitas sebelum bermalam dan kondisi kesehatan secara keseluruhan:
-
Buat Rutinitas Tidur yang Konsisten: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
-
Ciptakan Lingkungan Mendukung: Pastikan kamar gelap, sejuk, dan hening; gunakan tirai gelap dan earplug jika perlu.
-
Batasi Paparan Layar: Hindari gadget setidaknya satu jam sebelum tidur untuk meminimalkan gangguan blue light.
-
Relaksasi Sebelum Tidur: Teknik pernapasan dalam, meditasi singkat, atau membaca buku ringan dapat membantu menenangkan otak.
-
Olahraga Teratur: Aktivitas fisik moderat—seperti jalan cepat, bersepeda, atau yoga—membantu meningkatkan kualitas tidur, asalkan tidak dilakukan dalam waktu dua jam sebelum tidur.