Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko terjadinya luka pada kaki yang serius. Dokter ahli bedah dari Bethsaida Hospital, dr. Sendi Kurnia Tantinius, Sp.B, Subsp.BVE(K), memperingatkan pentingnya kewaspadaan bagi para penderita diabetes ketika menghadapi luka di kaki yang tidak kunjung sembuh. Luka kaki ini bisa menjadi sinyal peringatan bagi komplikasi serius yang dikenal dengan istilah "diabetic foot".
Ketidakcukupan penanganan pada kondisi ini dapat berakibat fatal, seperti infeksi parah, gangren, dan bahkan amputasi bagian kaki. Menurut dr. Sendi, diabetic foot muncul akibat kombinasi beberapa faktor, termasuk neuropati diabetik—sebuah kondisi di mana kerusakan saraf terjadi, gangguan aliran darah, infeksi, serta tekanan berlebih yang diterima oleh kaki. Kombinasi faktor-faktor tersebut menjadi rumit dan membahayakan jika tidak segera ditangani.
Gejala awal diabetic foot sering kali dianggap sepele, seperti kesemutan, rasa mati rasa pada kaki, nyeri tidak beralasan, pembengkakan, dan perubahan warna kulit yang lebih gelap pada daerah terinfeksi. Banyak penderita diabetes yang sering kali menyepelekan tanda-tanda awal seperti kesemutan atau mati rasa, padahal ini bisa menandakan adanya kerusakan saraf yang lebih serius, berpotensi menyebabkan diabetic foot yang lebih parah.