Dampak Buruk pada Kesehatan Mental dan Fisik
Doomscrolling bukan sekadar kebiasaan buruk, tapi juga bisa menjadi penyebab utama dari berbagai masalah kesehatan mental. Dampak yang paling jelas adalah meningkatnya tingkat stres dan kecemasan. Otak yang terus-menerus dibombardir dengan berita buruk akan berada dalam mode "siaga tinggi". Ini memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang jika terjadi secara kronis bisa merusak kesehatan fisik dan mental. Seseorang bisa menjadi lebih mudah panik, cemas, dan merasa pesimis tentang masa depan.
Kebiasaan ini juga terkait erat dengan gangguan tidur. Paparan cahaya biru dari layar gawai, ditambah dengan pikiran yang dipenuhi berita negatif, bisa membuat seseorang sulit tidur nyenyak. Kualitas tidur yang buruk pada gilirannya akan memengaruhi konsentrasi, mood, dan produktivitas di siang hari. Selain itu, doomscrolling bisa memicu atau memperburuk kondisi seperti depresi. Perasaan tidak berdaya, putus asa, dan pesimis yang diakibatkan oleh konsumsi berita negatif terus-menerus bisa menjadi pemicu depresi klinis.
Di sisi lain, ada juga dampak fisik yang tidak langsung, seperti sakit kepala, ketegangan otot, dan kelelahan kronis akibat kurangnya istirahat dan stres yang berkepanjangan.
Cara Menghentikan Siklus Doomscrolling
Menghentikan kebiasaan doomscrolling butuh kesadaran dan disiplin diri. Langkah pertama adalah mengakui bahwa kebiasaan ini merugikan. Begitu menyadari dampaknya, seseorang bisa mulai mengambil langkah-langkah konkret.