Tampang

Algoritma Instagram 2025: Masihkah Bisa Naik Tanpa Ads?

11 Agu 2025 09:21 wib. 12
0 0
Instagram
Sumber foto: Canva

Instagram jadi salah satu platform paling ramai. Tapi, banyak kreator dan pebisnis merasa frustrasi karena jangkauan konten mereka terasa makin kecil. Algoritma Instagram terus berubah, dan pertanyaan besar pun muncul: apakah masih mungkin untuk tumbuh besar tanpa mengeluarkan uang sepeser pun untuk iklan di tahun 2025 ini? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Meskipun tantangannya lebih besar, peluang untuk berkembang secara organik tetap ada, asalkan kita tahu cara mainnya.

Tiga Pilar Utama Algoritma Instagram

Untuk bisa bersaing tanpa iklan, kita harus paham bagaimana algoritma Instagram bekerja sekarang. Algoritma tahun ini dibangun di atas tiga pilar utama yang menentukan apakah sebuah konten layak disebarkan:

Interaksi: Ini masih jadi faktor paling penting. Algoritma melihat seberapa banyak interaksi yang didapat sebuah konten dalam waktu cepat, khususnya dari pengikut. Interaksi ini meliputi likes, komentar, saves, dan shares. Semakin cepat konten kita mendapat interaksi positif, semakin besar peluangnya untuk disebarkan ke audiens yang lebih luas.

Relevansi: Instagram ingin penggunanya betah. Maka dari itu, konten yang disajikan harus relevan dengan minat mereka. Algoritma menganalisis riwayat interaksi pengguna, akun yang mereka ikuti, dan topik yang mereka cari. Konten kita akan diprioritaskan untuk orang-orang yang punya minat serupa.

Hubungan: Algoritma juga memprioritaskan konten dari akun yang punya hubungan kuat dengan pengguna. Ini diukur dari seberapa sering pengguna berinteraksi langsung dengan sebuah akun, seperti mengirim DM, menandai di foto, atau melihat profil. Akun-akun yang punya hubungan kuat ini akan selalu muncul di bagian atas feed.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Prestasi Johann Zarco di MotoGP 2017
0 Suka, 0 Komentar, 16 Nov 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?