Tampang

Sulitnya Sri Mulyani Mencapai Target Pajak Rp 1.988 Triliun Tahun Ini

16 Jul 2024 08:11 wib. 178
0 0
Gedung Direktorat Jenderal Pajak
Sumber foto: Goggle

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diprediksi akan menghadapi kesulitan dalam mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp 1.988,9 triliun pada tahun ini. Berbagai faktor membuat target tersebut sulit tercapai, termasuk peningkatan restitusi pajak, kondisi makro ekonomi yang kurang stabil, serta faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan penerimaan pajak.

Pertama-tama, peningkatan restitusi PPh badan dan pengaruh restitusi PPN dalam negeri terhadap penerimaan pajak menjadi faktor utama pelemahan kinerja penerimaan perpajakan. Data menunjukkan bahwa peningkatan restitusi PPh badan pada Mei 2024 masih menghantui kinerja penerimaan pajak. Meskipun pengaruh restitusi PPN dalam negeri terhadap penerimaan sudah mulai berkurang, hal ini masih mengkontribusikan pada kontraksi penerimaan pajak.

Disamping itu, cicilan atau angsuran PPh 25 yang lebih kecil dari tahun sebelumnya juga menjadi faktor penekanan kinerja pajak. Sektor-sektor tertentu yang bergantung pada harga komoditas juga mengalami penurunan setoran pajak karena adanya pelemahan harga komoditas pada tahun 2022 hingga 2024.

Faktor lain yang turut mempengaruhi sulitnya mencapai target pajak adalah kondisi makro ekonomi yang kurang stabil. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan mengalami penurunan, yang berdampak pada penerimaan pajak. Sektor industri pengolahan dan perdagangan merupakan kontributor besar terhadap penerimaan pajak, sehingga penurunan pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut mempengaruhi kinerja penerimaan pajak secara keseluruhan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

jennifer lopez
0 Suka, 0 Komentar, 29 Mei 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.